Minggu, 31 Mei 2020

Service Management System

Service Management System


Service Management System atau yang biasa dikenal sebagai Manajemen Layanan Teknologi Informasi dalam hal ini perangkat lunak memungkinkan perusahaan untuk mengatur bagaimana layanan itu diberikan ke pelanggannya. Layanan mencakupi pengelolaan hardware dan software, diagnostik, dan pemecahan masalah.


Service Portofolio Management / Manajemen Layanan Portofolio


Service Portfolio Management ? Optimizing IT Business Values


Manajemen Layanan Portofolio merupakan proses yang bertanggung jawab untuk perakitan paket Desain Layanan Awal untuk setiap layanan dan pemeliharaannya melalui siklus hidup layanan.

Tujuan

  • Memungkinkan penyediaan layanan untuk menyelidiki dan membuat keputusan sesuai dengan layanan mana yang harus disediakan dan layanan mana yang harus diberhentikan. Hal ini berdasarkan dengan analisa resiko serta dan potensi pengambilan yang dapat diperoleh.
  • Mengelola layanan portofolio tertentu yang mencakup artikulasi yang jelas tentang kebutuhan bisnis yang ditangani oleh setiap layanan dan kebutuhan bisnis yang didukungnya.
  • Menjalankan setiap layanan baru melalui serangkaian kegiatan dan prosedur yang di standarisasi untuk memastikan bahwa informasi relevan untuk manajemen informasi, pemberian layanan,.

Proses

Proses ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu: 

  1. Define : Fase ini melibatkan pengumpulan dan validasi seluruh inventaris yang terdiri dari semua layanan yang ada dan yang diusulkan, termasuk kasus bisnis mereka.
  2. Analyze : Fase ini bertugas untuk menganalisa portofolio yang sebelumnya sudah di kumpulkan pada saat proses Define.
  3. Approve : Semua portofolio yang telah diterima dan dianalisa maka akan disaring sesuai dengan kriteria yang berlaku, jika tidak sesuai maka ada beberapa hal yang akan dirubah sampai sesuai, dan setelahnya akan di setujui pada proses ini.
  4. Charter: Daftar keputusan akhir

Service Level Management

Layanan Manajemen tingkat (SLM) untuk memastikan bahwa layanan sepenuhnya menyelaraskan dengan kebutuhan bisnis dan memenuhi persyaratan pelanggan fungsi, ketersediaan dan kinerja. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tingkat layanan negogiasi dan setuju dengan pelanggan dan semua layanan disampaikan ke tingkat layanan yang telah disetujui yang didefinisikan di dalam indikator kinerja yang telah disepakati.

Kegiatan Pokok: 

  • Mengembangkan dan bernegosiasi SLA dengan pelanggan;
  • Menjamin SLA didukung oleh internal (OLAs) dan eksternal (UCs) perjanjian yang mendukung pencapaian tingkat layanan yang telah disetujui;
  • Bertindak sebagai jembatan antara penyedia layanan teknologi informasi dan bisnis;
  • Untuk mengelola dan memelihara hubungan positif, konstruktif dengan pelanggan. Sebagai antarmuka utama antara teknologi informasi dan bisnis, itu harus tetap up to date dengan semua perkembangan yang relevan.

Tujuan: 

  • Untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang efektif dan produktif dengan pelanggan;
  • Untuk menentukan dan menyepakati dengan pelanggan tingkat yang diperlukan dari layanan teknologi informasi dalam cara yang memahami pelanggan;
  • Mengelola pelaksanaan layanan untuk memastikan disepakati tingkatan yang dicapai dan pelanggan yang merasa bahagia dengan apa yang mereka terima;
  • Untuk memastikan sistem yang terus-menerus untuk memperbaiki tingkat pelayanan jika organisasi menginginkannya dan biaya dibenarkan dan terjangkau. 

Service Reporting

Service Reporting adalah pengakuan terhadap sejumlah besar data dan informasi yang dikumpulkan dan dirangkum menjadi laporan yang lengkap. Referensi silang mendukung persyaratan untuk mendukung bukti laporan. Ini merupakan pertimbangan penting ketika laporan dapat mencakup pihak ketiga yang dikontrak yang beroperasi di bawah beberapa bentuk perjanjian atau kontrak.

Tujuan

Tujuan dari Servis Reporting yaitu pelaporan diakui sebagai salah satu antarmuka TI dan bisnis yang paling penting. Selama pelaporan, TI memiliki kesempatan untuk menyajikan semua aspek terpenting dari manajemen layanan kepada pelanggan. Kegiatan pelaporan memungkinkan TI dan bisnis untuk membawa komunikasi ke tingkat yang baru, untuk mengatasi masalah-masalah penting dan untuk menyempurnakan kinerja guna memberikan informasi kepada TI dan bisnis agar dapat mengambil keputusan.

Kegiatan

a.     Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
b.     Memproses dan menerapkan data.
c.     Mengeluarkan informasi menggunakan media elektronik, intranet dan lainnya.
d.   Membuat laporan kepada bisnis, karena unit bisnis yang berbeda ingin memiliki laporan yang berbeda.

Service Availibility and Continuity Mangement

Merupakan sebuah layanan untuk memastikan bahwa tingkat ketersediaan layanan disampaikan dalam semua layanan yang cocok atau melebihi kebutuhan bisnis saat ini dan di masa depan yang disepakati dengan cara yang hemat biaya. Ketersediaan adalah salah satu bagian terpenting dari jaminan suatu layanan. Jika suatu layanan tidak memberikan tingkat ketersediaan yang diperlukan, maka bisnis tidak akan mengalami nilai yang telah dijanjikan. Tanpa ketersediaan, utilitas layanan tidak dapat diakses. Aktivitas proses manajemen ketersediaan meluas di seluruh siklus hidup layanan.

Tujuan

  • Menghasilkan dan memelihara rencana ketersediaan yang sesuai dan terkini, yang mencerminkan kebutuhan bisnis saat ini dan di masa depan.
  • Memberikan saran dan panduan untuk semua bidang lain tentang masalah terkait ketersediaan.
  • Membantu dengan mendiagnosis dan menyelesaian insiden dan masalah terkait ketersediaan.
  • Menilai dampak dari semua perubahan pada rencana ketersediaan dan kinerja, dan kapasitas layanan serta sumber daya.
  • Memastikan langkah - langkah proaktif diterapkan untuk meningkatkan ketersediaan layanan dimanapun biaya itu dapat dibenarkan. Singkatnya, manajemen ketersediaan harus selalu memastikan bahwa tingkat ketersediaan yang disepakati itu disediakan. Pengukuran dan pemantauan ketersediaan TI adalah kegiatan utama untuk memastikan tingkat ketersediaan terpenuhi.

Kegiatan

  • Availability/KetersediaanKemampuan suatu layanan, komponen atau CI untuk melakukan fungsi yang disepakati ketika diperlukan. 
  • Reliability/KeandalanUkuran berapa lama suatu layanan, komponen atau CI dapat melakukan fungsi yang disepakati tanpa gangguan. 
  • Maintainability/PemeliharaanUkuran seberapa cepat dan efektif suatu layanan, komponen atau CI dapat dikembalikan dalam keadaan normal setelah rusak/gagal.
  • Serviceability/Kemudahan servisKemampuan pemasok pihak ketiga untuk memenuhi persyaratan kontrak mereka. Seringkali kontrak ini akan mencakup tingkat ketersediaan yang disepakati, keandalan dan atau pemeliharaan untuk layanan atau komponen pendukung.


Capacity Management


Definisi Kapasitas Manajemen menurut ITIL V.3 adalah: [Desain Layanan] Proses yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Kapasitas Layanan TI dan Infrastruktur TI mampu memberikan Target Tingkat Layanan yang disepakati dalam Biaya yang Efektif dan tepat waktu. Manajemen Kapasitas mempertimbangkan semua Sumber Daya yang diperlukan untuk memberikan Layanan TI, dan merencanakan Persyaratan Bisnis jangka pendek, menengah dan jangka panjang


Tujuan

Untuk memastikan bahwa jumlah biaya yang disetujui selalu ada untuk jenis sumber daya berikut:  
  • Hardware Sistem Operasi, Database
  • Power
  • Pemanas, Ruang Data Center 
  • Peralatan Jaringan LAN
  • WAN
  • Bridge
  • Router
  • Peripherals Storage
  • Printer
  • Software OS
  • jaringan SW 
  • HR


Di mana hal diatas berdampak kapasitas TI Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapasitas ini cocok untuk saat ini dan kebutuhan bisnis masa depan.

Information Security Management

ISMS (information security management system) atau sistem manajemen keamanan informasi adalah istilah yang muncul terutama dari ISO/IEC 27002 yang merujuk pada suatu sistem manajemen yang berhubungan dengan keamanan informasi. Konsep utama ISMS untuk suatu organisasi adalah untuk merancang, menerapkan, dan memelihara suatu rangkaian terpadu proses dan sistem untuk secara efektif mengelola keamanan informasi dan menjamin kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan aset-aset informasi serta meminimalkan risiko keamanan informasi.

Manfaat

1. Memastikan bahwa Organisasi memiliki kontrol yang memadai terkait Keamanan Informasi.
2. Menunjukkan Tata Kelola yang baik dalam penanganan dan pengamanan informasi.
3. Sebagai mekanisme untuk mengukur berhasil atau tidaknya kontrol pengamanan Keamanan Informasi.
4. Adanya review independen terkait Keamanan Informasi melalui Audit berkala.
5. Meminimalkan resiko melalui proses risk assessment yang baku.
6. Meningkatkan efektivitas dan keandalan pengamanan informasi.
7. Bentuk kepatuhan terhadap regulasi, hukum, dan undang-undang terkait Keamanan Informasi.

Aspek-aspek

1. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality adalah aspek pencegahan untuk orang yang tidak berkepentingan mengetahui informasi secara bebas. Informasi yang tepat hanya dapat di akses oleh mereka yang berhak.
 2. Integrity (Integritas)
 Integrity adalah aspek pencegahan dari penghapusan informasi oleh orang yang tidak berhak.
 3. Availability (Ketersediaan)
Availability adalah aspek pencegahan seperti ditahannya informasi terkait oleh mereka yang tidak berhak.

ISMS telah menstandarkan sebuah model bernama Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang digunakan ke struktur di dalam seluruh proses ISMS.

Costumer Relationship Management

CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan loyal.

Tujuan

Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang bagaimana kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk selanjutnya memberikan sebuah pelayanan yang optimal dan mempertahankan hubungan yang sudah ada, karena kunci sukses dari bisnis sangat tergantung seberapa jauh kita tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka. Sulit bagi sebuah perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kepemimpinan dan profitabilitas tanpa melakukan fokus secara berkesinambungan yang dapat dilakukan pada CRM.
CRM menjangkau banyak bidang dalam organisasi, termasuk :

1. Penjualan
2. Layanan Pelanggan
3. Pemasaran

Aspek penting

  • People, meliputi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani pelanggan (profesionalisme). Siapapun yang berhubungan dengan pelanggan harus memiliki satu pikiran sama yaitu bagaimana cara melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya.
  • Process, proses berlangsungnya kegiatan di suatu perusahaan yang diatur melalui sistem dan didefisinikan secara jelas melalui prosedur terstandarisasi sebagai acuan karyawan dalam melayani pelanggan (proses dan prosedur). Perusahaan menata ulang sistem bisnis sesuai inisiatif dari CRM dan mendefinisikan pelanggan yang akan dituju seperti apa.
  • Technology, strategi pengembangan teknologi CRM dan proses implementasi. Perusahaan harus memilih teknologi yang baik dan tepat untuk mendukung aspek proses.

Komponen CRM

  •  Pelanggan, semua pihak yang akan, pernah, dan sedang menggunakan jasa yang diberikan oleh perusahaan, baik dalam proses melihat, melakukan pembelian maupun maintenance.
  • Hubungan, saat perusahaan ingin membangun hubungan dengan pelanggan, maka dibutuhkan komunikasi dua arah.
  • Manajemen, manajemen hubungan dengan pelanggan fokus pada pengelolaan dan peningkatan hubungan.

Supplier Relationship Management


Supplier Relationship Management (SRM) adalah disiplin strategis dalam merencanakan, dan mengelola, semua interaksi dengan pihak ketiga yang menyediakan baik barang atau jasa kepada perusahaan Anda, dimana SRM ini digunakan untuk memaksimalkan nilai dari interaksi antara kedua belah pihak. Dalam prakteknya, SRM akan menciptakan hubungan yan lebih dekat dan lebih kolaboratif dengan pihak pemasok untuk mengurangi risiko.

Kategori pemasok menurut ITIL didasarkan pada dampaknya, resiko, dan nilai layanan yang mereka dukung atau berikan, yaitu:
a.     Strategis
b.     Taktis
c.     Operasional
d.     Komoditas



Source : 
Ernest Brewster, Richard Griffiths, Aidan Lawes, John Sansbury, 2012, IT Service Management A Guide for ITIL, Second Edition, BCS, London
http://dia_ragasari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4717%20/Buku+-+ITServiceManagement.pdf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar