Psoriasis
Tingkat keparahan gejala psoriasis berbeda-beda dan intensitasnya bisa berubah dari waktu ke waktu. Ada yang mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu, tapi kemudian bertambah parah hingga mengganggu kenyamanan pengidapnya.
Hingga saat ini, jumlah pengidap psoriasis di Indonesia belum diketahui dengan pasti. Tetapi, telah didirikan Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia sejak tahun 2006 untuk membantu para pengidap.
Pengaruh Sistem Kekebalan Tubuh
Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini diduga terkait dengan gangguan autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Psoriasis muncul ketika produksi sel-sel kulit tubuh terjadi secara berlebihan. Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit yang mati dalam beberapa minggu sekali. Sementara pengidap psoriasis akan mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel kulit yang akhirnya membentuk penebalan.
Faktor keturunan juga dianggap berperan dalam munculnya psoriasis. Di samping itu, ada sejumlah faktor pencetus yang diduga bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah infeksi tenggorokan, stres, obesitas, mengidap HIV, cedera pada kulit, serta akibat penggunaan obat-obatan tertentu.
Langkah Pengobatan Psoriasis
Penanganan psoriasis tergantung pada jenis serta tingkat keparahan gejala yang diderita pasien. Psoriasis bisa ditangani dengan obat oles, fototerapi, konsumsi obat-obatan, serta suntikan. Pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan psoriasis, tapi bertujuan meringankan gejala dan memperbaiki tekstur kulit yang terserang penyakit ini.
Intensitas gejala psoriasis pada tiap pengidap berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu. Namun, gejala tersebut kemudian juga bisa bertambah parah sampai mengganggu kenyamanan pengidap selama beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum akhirnya berkurang atau berhenti.
Tidak semua pengidap psoriasis mengalami gejala yang sama, karena penyakit ini memiliki banyak jenis. Secara umum, gejalanya meliputi:
- Bagian kulit memerah yang terasa tebal, kering, dan bersisik.
- Kulit pecah-pecah yang terkadang bisa berdarah.
- Kuku yang menebal dengan tekstur tidak rata.
- Sendi-sendi yang membengkak dan kaku.
Jenis Jenis Psoriasis
Psoriasis Plak
Ini merupakan jenis psoriasis yang paling umum terjadi. Psoriasis ini dapat menyebabkan ruam atau bahkan luka kering, merah, dan bersisik keperakan pada kulit yang disebut plak.
Plak tersebut juga bisa terasa sangat gatal atau perih dan dapat muncul di bagian tubuh mana pun, terutama pada kulit lutut, siku dan kulit kepala. Dalam kasus yang parah, kulit di sekitar sendi akan pecah-pecah dan bisa berdarah.
Psoriasis Kuku
Psoriasis kuku memiliki gejala berupa munculnya:- Perubahan warna kuku.
- Cekungan-cekungan kecil yang muncul pada kuku.
- Pertumbuhan kuku yang abnormal.
- Kuku terlepas atau hancur.
Psoriasis Kulit Kepala
Jenis psoriasis ini menyebabkan munculnya sisik tebal yang gatal pada sebagian atau bahkan seluruh kulit kepala. Pada kasus yang parah, bisa menyebabkan rambut rontok meski biasanya hanya sementara. Ruam tersebut terkadang bisa melebar hingga melewati garis rambut. Bagian kulit yang mengelupas akan berguguran dan tampak putih seperti ketombe.Psoriasis Inversi
Jenis ini menyebabkan ruam merah yang terasa halus pada bagian-bagian yang memiliki lipatan kulit seperti ketiak. Ruam ini dapat bertambah parah akibat gesekan dan keringat. Selain ketiak, psoriasis inversi juga menyerang kulit di bagian selangkangan, belahan bokong, serta di bawah payudara.Psoriasis Gutata
Gejala psoriasis gutata berupa bintik-bintik ruam menyerupai tetesan air. Ruam ini dilapisi sisik dan biasanya muncul pada tubuh bagian atas, lengan, tungkai kaki, dan kulit kepala. Psoriasis ini lebih sering menyerang anak-anak serta remaja, dan terkadang muncul setelah pengidap mengalami infeksi atau radang tenggorokan.Psoriasis Pustular
Psoriasis ini menyebabkan ruam merah yang perih sebelum akhirnya melepuh dan berisi nanah. Ruam tersebut dapat terjadi pada seluruh tubuh atau muncul di bagian-bagian tubuh tertentu, misalnya berkelompok di tangan, kaki, atau ujung jari.
Psoriasis pustular yang menyebar di seluruh tubuh juga dapat menyebabkan demam, menggigil, gatal luar biasa, dan bahkan penurunan berat badan. Sementara lepuhan berisi nanah yang muncul di telapak tangan dan kaki akan berubah menjadi koreng yang kemudian mengelupas sebelum kembali muncul dalam beberapa hari atau minggu.
Apabila gejala tersebut muncul pada jari kaki dan tangan, bekas lepuhan nanah yang pecah dapat menyebabkan kelainan kuku yang terasa sakit.
Psoriasis Eritrodermik
Psoriasis eritrodermik dapat menyebabkan munculnya ruam mengelupas yang sangat gatal atau disertai rasa perih di seluruh tubuh. Jenis psoriasis ini bisa memengaruhi kadar cairan dan protein dalam tubuh sehingga memicu dehidrasi, infeksi, hipotermia, malnutrisi, dan bahkan gagal jantung.Artritis Psoriasis
Di samping kulit iritasi dan bersisik serta perubahan warna kuku, intensitas gejala artritis psoriasis bervariasi dan dapat menyerang sendi mana pun. Sendi yang terinfeksi akan menjadi kaku dan kerusakannya berpotensi menjadi cacat permanen.
Jika Anda merasakan gejala-gejala psoriasis, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan dini umumnya dapat mencegah meningkatnya keparahan gejala. Para pengidap juga dianjurkan untuk menghubungi dokter jika psoriasis yang dialaminya memburuk, misalnya menyebabkan demam atau masalah pada persendian.
Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti. Penyakit ini tidak menular dan diduga memiliki dasar penyebab penyakit autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel kulit yang sehat. Saat terserang sel yang semestinya melawan infeksi, sel-sel kulit menggandakan diri dengan cepat sehingga menyebabkan penebalan kulit pada penderita psoriasis. Belum diketahui kenapa sistem kekebalan tubuh bisa mengalami kinerja yang keliru, tapi para pakar menduga ada pengaruh dari lingkungan dan gen.
Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit yang mati dalam beberapa minggu sekali. Tetapi, pengidap psoriasis akan mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit mati yang akhirnya membentuk penebalan kulit yang memerah, mengelupas, dan bersisik.
Faktor keturunan juga diduga dapat mempertinggi risiko penyakit ini. Seseorang yang menderita psoriasis biasanya memiliki predisposisi genetik yang kuat.
Pengidap psoriasis dapat mencegah kambuhnya atau perkembangan gejala-gejala mereka dengan cara mencari tahu dan menghindari faktor pemicunya. Beberapa faktor pemicu kambuhnya psoriasis meliputi:
- Infeksi tenggorokan. Psoriasis gutata yang biasa menyerang anak-anak dan remaja terkadang muncul setelah pengidap mengalami infeksi tenggorokan.
- Cedera pada kulit, misalnya tergores, gigitan serangga, atau terbakar matahari.
- Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan.
- Obat-obatan tertentu, misalnya litium, obat-obatan tekanan darah tinggi, serta obat antimalaria.
- Merokok.
- Obesitas.
- Stres.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya karena mengidap HIV.
- Perubahan hormon, khususnya pada wanita saat menopause atau haid.
Diagnosis Psoriasis
Tekstur kulit yang terinfeksi pada pengidap psoriasis memiliki bentuk yang khas sehingga dokter dapat mengenalinya dengan mudah. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga serta mengadakan pemeriksaan fisik kulit.
Jika membutuhkan kepastian diagnosis, dokter akan mengambil sampel kulit yang kemudian diperiksa di laboratorium. Tujuan prosedur biopsi kulit ini adalah untuk memastikan jenis psoriasis yang diidap pasien sekaligus menghapus kemungkinan adanya penyakit lain, misalnya dermatitis seboroik.
Apabila pasien diduga mengidap artritis psoriasis yang memengaruhi sendi, dokter akan melakukan tes darah dan X-ray pada sendi yang mengalami gejala.
Pengobatan Psoriasis
Langkah penyembuhan psoriasis belum tersedia hingga saat ini. Penanganan psoriasis umumnya bertujuan untuk:
- Menghambat pertumbuhan sel-sel kulit.
- Mengurangi gejala.
- Memperbaiki tekstur kulit yang terserang.
Metode pengobatan psoriasis sangat beragam dan ditentukan berdasarkan jenis serta tingkat keparahannya. Beberapa langkah yang umumnya dianjurkan adalah sebagai berikut:
Emolien Sebagai Pelembap dan Pelindung Kulit
Emolien merupakan obat untuk melembutkan dan melembapkan kulit. Obat-obatan yang biasanya berupa salep atau krim ini bekerja dengan mengurangi inflamasi dan kecepatan produksi sel kulit.
Emolien digunakan untuk mengatasi psoriasis tingkat ringan sampai menengah. Penggunaan obat oles ini juga dapat dikombinasikan dengan sampo untuk menangani psoriasis di kulit kepala.
Kortikosteroid
Obat ini bekerja dengan cara mengurangi inflamasi kulit. Penggunaannya yang berlebihan dapat mengakibatkan penipisan kulit. Karena itu, kortikosteroid hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Khusus untuk bagian yang sensitif seperti wajah atau lipatan kulit, dokter akan memberikan kortikosteroid oles dengan dosis lebih rendah.
Calcineurin Inhibitor
Obat ini diduga dapat menghambat kinerja sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi inflamasi kulit. Jenis calcineurin inhibitor (penghambat calcineurin) yang biasa digunakan adalah tacrolimus and pimecrolimus. Namun, calcineurin inhibitor tidak dianjurkan pemakaiannya jangka panjang karena berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit dan limfoma.
Analog Vitamin D
Calcipotriol dan calcitriol merupakan 2 jenis analog vitamin D yang biasanya digunakan. Krim ini dapat dipakai bersamaan atau menggantikan kortikosteroid oles. Fungsinya adalah untuk menghambat regenerasi kulit dan mengurangi inflamasi.
Coal Tar
Obat ini telah digunakan sejak dulu untuk menangani psoriasis karena dapat mengurangi sisik tebal serta gatal-gatal pada ruam akibat psoriasis. Namun, coal tar tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dan menyusui. Penggunaannya juga harus dengan resep dokter.
Dithranol
Dithranol umumnya digunakan untuk jangka pendek dalam menangani ruam akibat psoriasis pada kaki, tangan, serta tubuh bagian atas. Pemakaian obat ini harus hati-hati (tidak boleh terlalu kental atau tinggi konsentrasinya) karena kulit bisa terbakar.
Terapi Cahaya (Fototerapi)
Terapi cahaya dipilih sebagai alternatif untuk beberapa jenis psoriasis yang tidak bisa ditangani dengan obat-obatan oles. Proses fototerapi umumnya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan menggunakan sinar ultraviolet A dan B.
Durasi tiap sesi terapi ultraviolet B (UVB) memakan waktu beberapa menit dan dijalani pasien beberapa kali dalam seminggu. Fungsinya adalah untuk mengurangi kecepatan produksi sel-sel kulit. Coal tar dan dithranol juga dapat dikombinasikan dengan terapi UVB untuk meningkatkan keefektifannya.
Jenis foto terapi lainnya adalah terapi sinar ultraviolet A (UVA) yang dikenal dengan terapi kombinasi psoralen dan ultraviolet A (PUVA). Sinar UVA dapat menembus kulit lebih dalam dari UVB.
Pada tiap sesi, psoralen akan dioleskan pada kulit atau dikonsumsi dalam bentuk tablet sehingga kulit pasien akan lebih sensitif terhadap cahaya. Pasien juga biasanya akan diminta untuk mengenakan kacamata khusus selama 24 jam setelah mengonsumsi psoralen untuk mencegah katarak. Tetapi, terapi ini tidak dianjurkan untuk jangka panjang karena memiliki risiko kanker kulit.
Obat Minum
Penggunaan obat-obatan ini hanya dianjurkan apabila metode pengobatan lain tidak efektif untuk menangani psoriasis dengan tingkat keparahan yang tinggi. Beberapa jenis obat-obatan yang bisa dikonsumsi meliputi:
Methotrexate
Methotrexate berfungsi menurunkan produksi sel-sel kulit dan mengurangi inflamasi. Namun, penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari karena dapat merusak organ hati, berbahaya untuk janin, dan berpotensi memengaruhi perkembangan sel sperma. Apabila menggunakan methotrexate, pengidap psoriasis wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan berhenti mengonsumsiya selama setidaknya 3 bulan terlebih dulu.
Ciclosporin
Selama mengonsumsi ciclosporin, tekanan darah serta kondisi ginjal pasien umumnya perlu dipantau. Obat ini bekerja dengan menekan kinerja sistem kekebalan tubuh.
Acitretin
Acitretin membantu menurunkan produksi sel-sel kulit. Obat ini berbahaya untuk perkembangan janin,. karena itu, wanita yang menggunakannya dianjurkan untuk menunggu 2 tahun setelah berhenti memakai acitretin sebelum hamil. Obat ini tidak memiliki efek samping terhadap pria.
Obat Melalui Suntikan dan Infus
Jenis penanganan ini digunakan untuk mengobati psoriasis parah yang tidak responsif terhadap pengobatan lain atau penderita yang tidak bisa menjalani pengobatan lain. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan reaksi peradangan dengan mengontrol sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Contoh obat ini meliputi etanercept, adalimumab, infliximab, serta ustekinumab.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar